News & Research

Reader

Laba Gudang Garam (GGRM) Turun Drastis hingga Saham Merosot, Agenda Besar Menanti
Thursday, May 02, 2024       08:35 WIB

JAKARTA, investor.id - Emiten rokok PT Gudang Garam Tbk () telah menyampaikan laporan keuangan kuartal I-2024 pada 30 April.
Perseroan membukukan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 595,57 miliar pada kuartal I-2024. Angka laba bersih itu terjun bebas 70% dari Rp 1,96 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Laba per saham juga merosot dari Rp 1.020 per Maret 2023, menjadi Rp 310 per tiga bulan pertama tahun ini.
Melemahnya laba dipicu penurunan pendapatan 11,65% dari Rp 29,73 triliun pada kuartal I-2023, menjadi Rp 26,26 triliun per penghujung Maret tahun ini.
Gudang Garam sebenarnya mampu menekan biaya pokok pendapatan menjadi Rp 23,47 triliun, dari sebelumnya Rp 25,37 triliun. Tapi tak mampu mengimbangi penurunan pendapatan.
Alhasil laba bruto jadi tinggal Rp 2,79 triliun per Maret 2024, dari Rp 4,35 triliun pada kuartal I-2023.
Usai perseroan merilis laporan keuangan kuartal I-2024, sahamnya pun langsung merosot dan ditutup -4,58% ke Rp 18.225. Dalam periode year to date (ytd), saham anjlok 12,38%.
Rapat Umum dan Kisi-kisi Dividen
Sementara itu, Gudang Garam akan menyelenggarakan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) untuk tahun buku 2023 pada 28 Juni 2024. Rapat bakal digelar mulai pukul 09.00 WIB di Grand Surya Hotel Kediri.
Belum diungkap mengenai mata acara rapat. Namun biasanya dalam RUPST, perseroan turut membahas penggunaan laba bersih.
Gudang Garam () membukukan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 5,32 triliun pada 2023. Angka laba bersih itu meningkat 91,5% dari Rp 2,77 triliun pada 2022.
Terkait dividen, jumlah pembayaran dividen diputuskan dalam rapat umum pemegang saham. Dari tahun ke tahun, sebut manajemen di situs web perseroan, kebijakan Gudang Garam () dalam pembagian dividen adalah sebesar 20% hingga 40% dari laba bersih perseroan.
Menurut manajemen, semua usulan terkait pembagian dividen diajukan kepada pemegang saham dengan memperhatikan kondisi arus kas, belanja modal atau kebutuhan pendanaan lainnya, rasio utang terhadap ekuitas dan ketersediaan fasilitas serta biaya kredit perbankan.
Namun untuk tahun buku 2022, Gudang Garam () membayarkan dividen Rp 2,3 triliun atau Rp 1.200/saham. Total dividen tersebut sekitar 83% dari laba bersih perseroan.
Sedangkan tahun buku 2021, membagikan dividen Rp 4,32 triliun atau Rp 2.250/saham. Dividen payout ratio saat itu mencapai 77%.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan Gudang Garam, Heru Budiman pada November 2023 menjelaskan, di tahun 2022, membagikan sejumlah Rp 4,3 triliun atau rasionya 77%. "Jadi rasionya meningkat," sebut Heru Budiman.
Kemudian di 2023 bagikan Rp 2,3 triliun dengan payout ratio 83%. "Dari sini bisa dilihat bahwa kalau keuangan itu mengizinkan, Gudang Garam tentunya juga akan tetap membayar dividen," pungkasnya.
Laba Gudang Garam (<div class=GGRM
) Turun Drastis hingga Saham Merosot, AgendaBesar Menanti" src="https://img.beritasatu.com/investor/2024/03/1711678768-1579x486.webp" />
Sumber: Gudang Garam ()

Sumber : investor.id

powered by: IPOTNEWS.COM